Kumpulan Tanya-Jawab Dhamma

Dhammadesana


Alam Kehidupan
1. Apakah makhluk Peta itu? Ada berapa macam makhluk Peta? Makhluk Peta mana yang memakan sajian pada suatu upacara sembahyang?

Jawaban

2. Bagaimana kedudukan para dewa menurut agama Buddha?

Jawaban

 

Bhikkhu
1. Benarkah perkataan "bhikkhu" berarti peminta-minta?

Jawaban

2. Bolehkah seorang bhikkhu menerima suatu pemberian secara langsung dari tangan seorang wanita?

Jawaban

3. Bukankah seorang bhikkhu tidak boleh makan makanan dari barang yang berjiwa, bahkan tidak boleh membaui makanan dari daging dan lain-lain yang sejenis? Juga bukankah seorang bhikkhu tidak boleh mengkhayalkan makanan demikian? Jika ia melakukan hal itu dengan sengaja, apakah hukumannya kelak?

Jawaban

4. Mengapa bhikkhu berkepala gundul dan berjubah kuning?

Jawaban

5. Saya pernah mendengar istilah "Bhikkhu-Peta". Apa yang dimaksud dengan itu?

Jawaban

 

Buddha, Dhamma, Sangha
1. Ada pendapat mengatakan bahwa Buddha kira-kira sama dengan nabi. Bagaimana penjelasan hal ini?

Jawaban

2. Adakah bagian dari ajaran-ajaran Buddha yang disampaikan secara rahasia kepada seorang siswanya dan tidak tertulis dalam kitab-kitab?

Jawaban

3. Apakah agama Buddha membagi umatnya dalam golongan-golongan? Bagaimana dengan kedudukan pandita dalam agama Buddha? Apakah dasar penggolongan tersebut?

Jawaban

4. Apakah Sang Buddha menyetujui pemujaan berhala? Mengapa umat Buddha menghormati patung Buddha, relik-relik dan monumen-monumen yang menyimpan relik-relik itu?

Jawaban

5. Apakah yang menyebabkan terjadinya sekte-sekte dalam Buddha Dhamma?

Jawaban

6. Benarkah dalam Buddha Dhamma tidak ada istilah "dilarang"?

Jawaban

7. Menurut hukum alam segala sesuatu yang terbentuk tidak terlepas dari perubahan dan kesukaran. Apakah ajaran Buddha juga akan mengalami perubahan?

Jawaban

8. Sejauh mana hubungan Sangha terhadap umat Buddha pada umumnya?

Jawaban

 

Dana
1. Agama pada umumnya mengajarkan agar kita mencari nafkah secara halal. Dalam agama Buddha, hal itu jelas tertuang dalam "Delapan Jalan Utama". Pertanyaan saya adalah: Apakah uang yang diberikan sebagai dana kepada vihara atau badan sosial oleh seseorang yang berpencaharian tidak benar (misalnya perampok atau WTS) atau dana yang berasal dari kemenangan dalam perjudian "haram" untuk diterima? Bagaimana tanggapan Romo tentang hal ini? Apakah hal tersebut diatur dalam kitab suci?

Jawaban

 

Dosa, Lobha, Moha
1. Apakah orang yang sedang mengumpulkan buku-buku Dhamma untuk dipelajari termasuk orang serakah (lobha)?

Jawaban

 

Istilah-istilah
1. Ada anggapan bahwa vihara sama dengan kelenteng. Sebenarnya, dimana letak perbedaan di antara keduanya itu?

Jawaban

2. Apakah arti kata: vihara, cetiya dan arama?

Jawaban

3. Apakah perbedaan antara Dukkha dalam Tilakkhana (Tiga Corak Umum) dengan Dukkha dalam Ariya Sacca 4 (Empat Kesunyataan Suci)?

Jawaban

4. Dalam agama pada umumnya terdapat aspek kepercayaan. Dalam agama Buddha saya mendengar istilah "saddha". Apakah "saddha" sama dengan "kepercayaan"?

Jawaban

5. Saya sering mendengar istilah "Avalokitesvara Bodhisatva Mahasatva". Apa atau siapa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah itu?

Jawaban

 

Karma
1. Kalau seseorang pergi ke restoran yang menyediakan ikan mas hidup, memilih ikan itu untuk digoreng, dan kemudian memakannya, tidakkah perbuatan orang semacam itu menimbulkan akibat karma yang tidak baik?

Jawaban

 

Kepercayaan
1. Adakalanya seseorang "diakukan anak" kepada dewa-dewa atau Bodhisatva misalnya Avalokitesvara agar ia menjadi sehat. Bagaimanakah pandangan Buddhisme untuk hal ini?

Jawaban

2. Dari ruang tanya jawab, saya mengetahui bahwa sajian hidangan dan pembakaran rumah-rumahan dan benda sejenisnya sebagai persembahan bagi orang yang meninggal dunia tidaklah membawa manfaat. Bagaimana arwah orang yang telah meninggal dunia itu dapat memperoleh makanan dan di mana ia bertempat tinggal kelak?

Jawaban

3. Jika Avalokitesvara-rupang sudah diisi betulkah rupang itu sudah kemasukan roh Avalokitesvara? Jika tidak, apakah ada makhluk halus lain yang berani masuk ke rupang tersebut?

Jawaban

 

Meditasi
1. Apakah obyek meditasi (samadhi) yang tepat untuk umat awam dan posisi apa yang baik dan tepat sewaktu bermeditasi?

Jawaban

2. Bagaimana caranya memilih obyek meditasi yang cocok bagi masing-masing?

Jawaban

3. Dari sebuah buku saya mendapat keterangan yang sangat membingungkan tentang macam-macam meditasi Buddhis atau Bhavana. Disatu bagian dikatakan meditasi Buddhis hanya ada dua macam, sedangkan di bagian lain disebutkan bahwa Bhavana terdiri atas tiga macam. Sebetulnya ada berapa macam meditasi Buddhis itu?

Jawaban

 

Nirvana, Surga, Neraka
1. Adakah surga dan neraka menurut agama Buddha? Samakah Nirvana dengan surga?

Jawaban

2. Apa makna yang sebenarnya dari surga, Nibbana, neraka dan akhirat. Apa bedanya? Mungkinkah seseorang masih ingat akan kehidupan yang lampau setelah bertuminbal lahir di dunia ini?

Jawaban

3. Dapatkah orang mencapai Nibbana pada kehidupan sekarang ini?

Jawaban

 

Pikiran
1. Jika seseorang senang belajar Dhamma, namun pikirannya masih diliputi oleh "Untuk apa saya memuja dan memohon kepada Sang Buddha, toh Beliau tidak dapat menolong saya". Apakah ini termasuk vicikiccha? Bagaimana mengatasi pikiran demikian?

Jawaban

 

Rumah Tangga
1. Apakah mendapatkan anak dengan cara "bayi tabung" tidak bertentangan dengan agama Buddha?

Jawaban

2. Banyak cara untuk melaksanakan KB, di antaranya dengan menelan pil anti hamil dan memakai kondom. Apakah semua cara untuk melaksanakan KB dibenarkan dalam agama Buddha?

Jawaban

3. Jika seorang pria beristri lebih dari satu orang, tidakkah hal itu merupakan pelanggaran menurut agama Buddha?

Jawaban

4. Kalau seorang melaksanakan keluarga berencana, apakah itu melanggar Dhamma dan Vinaya?

Jawaban

 

Sila
1. Apakah berbohong demi kebenaran/kebaikan dapat dianggap melanggar Pancasila?

Jawaban

2. Umat Buddha dianjurkan "Cia Cay", tetapi kalau dipandang dari sudut kedokteran/kesehatan tidakkah hal ini bertentangan dengan norma-norma kesehatan apalagi kalau dalam keadaan sakit?

Jawaban

3. Walaupun merugikan manusia, demi pengembangan metta atau penjagaan agar watak tidak menjadi kejam, apakah nyamuk-nyamuk itu dibiarkan saja, atau demi kepentingan kesehatan manusia dibasmi saja?

Jawaban

 

Tingkat Kesucian
1. Bagaimana mengetahui bahwa seseorang telah mencapai tingkat Sotapanna atau tingkat kesucian pertama menurut agama Buddha?

Jawaban

 

Tumimbal Lahir
1. Apakah orang yang telah meninggal dunia terus langsung bertumimbal lahir ke alam kehidupan yang lain atau ada masa tertentu untuk menunggu kelahiran kembali?

Jawaban

2. Apakah perbedaan antara tumimbal lahir dan penitisan?

Jawaban

3. Dapatkah ditunjukkan bukti tumimbal lahir?

Jawaban

4. Dikatakan bahwa sebelum mencapai tingkat kesucian, tiap makhluk mengalami tumimbal lahir. Yang ingin saya tanyakan ialah dari mana asal mula kehidupan itu?

Jawaban

5. Kalau punarbava atau reinkarnasi memang benar terjadi pada manusia, mengapa hanya beberapa orang saja yang bisa menceriterakan kelahiran sebelumnya, sedangkan sebagian besar orang lupa akan penjelmaan sebelumnya?

Jawaban

6. Saya merasa bingung mendengar keterangan-keterangan yang diberikan oleh beberapa bhikkhu dan pandita mengenai orang suci tingkat Anagami. Ada yang mengatakan bahwa Anagami setelah meninggal dunia tidak akan dilahirkan lagi dan ada yang mengatakan bahwa Anagami itu dilahirkan di Alam Suddhavasa. Bagaimana pendapat Romo mengenai keterangan-keterangan mereka itu? Saya mohon penjelasan.

Jawaban

7. Tumimbal lahir pada kelahiran kembali sesuai dengan karma atau perbuatan yang telah kita lakukan. Jadi, secara singkat dapat dikatakan bahwa cepat atau lambat setelah kematian, kita akan mengalami tumimbal lahir. Boleh dikatakan proses tumimbal lahir ini akan berlangsung terus. Bagaimana dengan hari kiamat yang diramalkan oleh orang-orang? Apakah agama Buddha mengakui adanya hari kiamat tersebut? Bukankah dengan adanya hari tersebut, tumimbal lahir akan berhenti berproses? Tolong jelaskan!

Jawaban

 

Umum
1. Apa maksudnya umat Buddha bersikap anjali kepada Buddha-rupang dan sesama umat Buddha dan merangkapkan tangan di depan dahi tidak di depan dada pada waktu membacakan Vandana dan Tisarana?

Jawaban

2. Apakah mimpi mempunyai makna menurut pandangan agama Buddha?

Jawaban

3. Jika seseorang melakukan homoseksual. Apakah perbuatannya itu tidak bertentangan dengan Buddha Dhamma?

Jawaban

4. Masturbasi bukan merupakan hal yang aneh lagi di kalangan remaja dan pemuda, pria maupun wanita. Menurut agama Buddha, bolehkah masturbasi tersebut dilakukan dan bagaimana pandangan agama Buddha tentang hal tersebut?

Jawaban

5. Sperma dan ovum dapat bergerak; apakah keduanya itu termasuk makhluk hidup?

Jawaban