Saya merasa bingung mendengar keterangan-keterangan yang diberikan oleh beberapa bhikkhu dan pandita mengenai orang suci tingkat Anagami. Ada yang mengatakan bahwa Anagami setelah meninggal dunia tidak akan dilahirkan lagi dan ada yang mengatakan bahwa Anagami itu dilahirkan di Alam Suddhavasa. Bagaimana pendapat Romo mengenai keterangan-keterangan mereka itu? Saya mohon penjelasan.

Bila seorang Anagami meninggal dunia, beliau tidak bertumimbal lahir lagi di Alam Kamasugati Bhumi 7 (Alam Dewa 6 dan Alam Manusia 1). Anagami yang dapat bertumimbal lahir di Alam Suddhavassa adalah beliau yang memiliki Pancamajjhana-Kusala dan Indriya 5 yang kuat, yaitu:

a. Beliau yang kuat dalam Saddhindriya (keyakinan) lahir di Aviha-Bhumi.
b. Beliau yang kuat dalam Viriyindrita (usaha) lahir di Aviha-Bhumi.
c. Beliau yang kuat dalam Satindriya (kesadaran) lahir di Suddhassa-Bhumi.
d. Beliau yang kuat dalam Samadhindriya (konsentrasi) lahir di Suddhassi-Bhumi.
e. Beliau yang kuat dalam Pannindriya (kebijaksanaan) lahir di Akanitta-Bhuji.

Anagami yang tak memiliki Pancamajjhana-Kusala tidak akan bertumimbal lahir di Alam Suddhassa 5. Beliau alan tumimbal lahir pada salah satu alam dalam Rupa-Bhumi, karena walau beliau tidak memiliki Jhana, ketika akan meninggal dunia, "Maggasiddhi-jhana" inilah yang emmbantunya tumimbal lahir pada salah satu alam dalam Rupa-Bhumi (tidak termasuk Alam Suddhavassa).


Sumber:

Bunga Rampai Dalam Tanya Jawab, Pandit J. Kaharuddin & Budhiarta B.Sc, Majelis Pandita Buddha Dhamma Indonesia (Mapanbudhi), 1984