Perdebatan Raja Milinda (Ringkasan Milinda Panha)

oleh: Bhikkhu Pesala

Kata Pengantar

Pendahuluan
Bangkitnya Kerajaan Magada
Bangkitnya Kerajaan Bactria
Perbandingan Dengan Teks China
Penyusunan Buku Pali

Prolog

Bagian Satu
Jiwa
Bagian Dua
Kelahiran Kembali
Bagian Tiga
Permulaan Waktu
Bagian Empat
Landasan Indria
Bagian Lima
Sang Buddha
Bagian Enam
Kemelekatan
Bagian Tujuh
Ingatan
Bagian Delapan
Penyelesaian Dilema
1. Tentang Penghormatan Pada Sang Buddha
2. Kemaha-tahuan Sang Buddha
3. Pentahbisan Devadatta
4. Penyebab-penyebab Gempa Bumi
5. Pernyataan Kebenaran
6. Dilema Seputar Kehamilan
7. Umur Agama
8. Kemurnian Sang Buddha
9. Kesempurnaan Sang Buddha
10. Keseimbangan Sang Buddha
Bagian Sembilan
11. Peraturan Yang Minor Dan Tidak Begitu Penting
12. Ajaran Rahasia
13. Rasa Takut Terhadap Kematian
14. Perlindungan Dari Kematian
15. Kekuatan Mara
16. Pengetahuan Akan Kelakuan Yang Salah
17. Sang Buddha Tidak Memiliki Sifat Ingin Memiliki
18. Kesatuan Sangha
Bagian Sepuluh
19. Dhamma-lah Yang Terbaik
20. Cinta Kasih Sang Buddha
21. Kerendahan Hati Sang Buddha
22. Perkataan Sang Buddha Yang Sempurna
23. Pohon Yang Berbicara
24. Santapan Terakhir
25. Pemujaan Terhadap Relik
26. Kaki Sang Buddha Terluka
27. Pertapa Yang Sebenarnya
28. Kesombongan Sang Buddha
29. Siapakah Yang Patut Dihukum?
30. Pengusiran Bhikkhu Sangha
Bagian Sebelas
31. Terbunuhnya Yang Ariya Moggallana
32. Kerahasiaan Vinaya
33. Kebohongan Yang Disengaja
34. Penyelidikan Bodhisatta
35. Bunuh Diri
36. Perlindungan Dari Cinta Kasih
37. Mengapa Devadatta Makmur?
38. Kelemahan Wanita
39. Keberanian Ananda
40. Perubahan Hati Sang Buddha
Bagian Dua Belas
41. Mengenai Tempat Tinggal
42. Kontrol Atas Perut
43. Orang Yang Terbaik
44. Jalan Kuno
45. Kelemahan Sang Bodhisatta
46. Rasa Hormat Pada Jubah
47. Kebajikan Si Pembuat Barang Tembikar
48. Raja Atau Brahmana?
49. Cara Hidup Yang Benar
50. Keengganan Sang Buddha
51. Guru-guru Sang Buddha
Bagian Tiga Belas
52. Dua Buddha Tidak Dapat Muncul Bersama
53. Persembahan Bagi Sangha
54. Manfaat Hidup Sebagai Pertapa
55. Praktek Penahanan Diri
56. Kembali Pada Kehidupan Awam
57. Penguasaan Para Arahat
58. Kejahatan Berat
59. Yang Tidak Bermoral
60. Apakah Air Hidup
Bagian Empat Belas
61. Berada Tanpa Rintangan
62. Arahat Awam
63. Pelanggaran Para Arahat
64. Apa Yang Tidak Di Dunia
65. Yang Tanpa Sebab
66. Cara-cara Menghasilkan
67. Setan
68. Menetapkan Peraturan Bagi Para Bhikkhu
69. Panas Matahari
70. Matahari Musim Dingin
Bagian Lima Belas
71. Pemberian Vessantara
72. Disiplin Yang Keras (Kesederhanaan, Tanpa Kesenangan)
73. Kekuatan Kejahatan
74. Membagikan Jasa
75. Mimpi
76. Kematian Yang Prematur
77. Mukjizat Pada Altar Para Arahat
78. Dapatkah Semua Mengerti Dhamma?
79. Berkah Nibbana
80. Gambaran Tentang Nibbana
81. Perwujudan Nibbana
82. Di Manakah Nibbana?
Bagian Enam Belas
1. Pertanyaan Yang Diselesaikan Dengan Kesimpulan
2. Latihan Pertapa
Bagian Tujuh Belas
1. Keledai
2. Ayam
4. Panther Betina
7. Pohon Bambu
10. Monyet
12. Teratai
20. Samudra
21. Bumi
22. Air
27. Bulan
30. Raja Semesta
40. Gajah
46. Bangau India
47. Kelelawar
48. Lintah
50. Ular Batu
60. Tukang Kayu
61. Pot Air

Kata-kata Pali Dan Istilah Teknis


Sumber:

Perdebatan Raja Milinda (Ringkasan Milinda Panha), Bhikkhu Pesala; Kaliyani Kumiayi SE, Dra.Sujata Lanny Anggawati, Dra.Yasodhara Wena Cintiawati (alih bahasa); Bhikkhu Uttamo (editor); Sangha Theravada Indonesia, 1995.