Vattaka Paritta

|Pali|Indonesia|English|

 

ATTHI LOKE SLAGUNO
SACCA SOCEYYANUDDAY
TENA SACCENA KHMI
SACCAKIRIYAMANUTTARA
VAJJITV DHAMMABALA
SARITV PUBBAKE JINE
SACCABALAMAVASSYA
SACCAKIRIYAMAKSAHA

 

SANTI PAKKH APATTAN
SANTI PD AVAŃCAN
MT PIT CA NIKKHANT
JTAVEDA PATIKKAMA
SAHA SACCE KATE MAYHA
MAHPAJJALITO SIKKH
VAJJESI SOLASA KARSANI
UDAKA PATV YATH SIKKH
SACCENA ME SAMO NATTHI
ES ME SACCAPRAM'TI

 

Paritta Perlindungan Burung Puyuh

|Pali|Indonesia|English|

Paritta yang berisi pernyataan kebenaran ini dibacakan untuk perlindungan dari bahaya api.

 

Dalam dunia ini terdapatlah berkah Sila
Kebenaran, kesucian, dan ksih sayang
Berdasarkan pada Kebenaran inisaya akan
Berusaha sungguh-sungguh dengan tekad suci
Merenungkan kekuatan Dhamma
Dan mengingat "Para Penakluk" yang lampau
Berdasarkan pada kekuatan kebenaran ini
Saya melakukan tekad suci ini

 

Ini adalah sayap-sayap yang tidak dapat terbang
Ini adalah kaki-kaki yang tidak dapat berjalan
Dan ayah serta ibu telah pergi
Api Jataveda: Kembali!
Perbuatan ini saya lakukan berdasarkan kebenaran
Kobaran jilatan api yang ganas
Seluas enam belas kubik terhenti
Bagaikan api yang tersiram air
Karena kebenaran tiada yang dapat kubandingkan
Inilah Sacca Paramita-ku.

 

The Quail's Protection

|Pali|Indonesia|English|

In the world there is the quality of virtue, truth and purity, and compassion too. I, in accord with Truth, shall make an unsurpassed Truth-asseveration reflecting on the power of Dhamma and calling to mind the Conquerors in the past. Depending on this power of Truth I make a Truth-asseveration:

"Here are wings which do not fly, here are feet which do not walk, and mother and father that have gone out looking for food— Jataveda the Fire: Go back!" This act of mine I make with Truth, the great blazing crested flames avoided sixteen lengths of land like fire that has to water reached. For Truth my equal there is not. This is my perfection of Truth.


Sumber:

PARITTA, Kumpulan Doa Buddhis, Sangha Theravada Indonesia, 1996.

ESSENTIAL CHANTS, Ven. Mahaviro Seck Kong Hian, Buddhist Heritage Singapore, 1993.