PREVIOUS

Kisah Sejumlah Bhikkhu

NEXT

DHAMMAPADA XXIII, 10

        Suatu saat para bhikkhu dari Kosambi terpecah menjadi dua kelompok. Satu kelompok mengikuti ahli Vinaya, dan kelompok lainnya mengikuti guru Dhamma. Mereka tidak mau memperhatikan meskipun Sang Buddha mendesak mereka untuk berdamai. Sehingga Sang Buddha meninggalkan mereka menghabiskan masa vassa seorang diri berada di hutan, di mana Gajah Palileyyaka melayani Beliau.

        Akhir masa vassa Y.A. Ananda pergi ke dalam hutan disertai dengan lima ratus bhikkhu. Dengan meninggalkan para bhikkhu pada suatu jarak tertentu, Y.A. Ananda sendiri mendakati Sang Buddha. Kemudian Sang Buddha menyuruh Ananda untuk memanggil para bhikkhu yang lain.

        Mereka semua datang, memberi hormat kepada Sang Buddha dan berkata, "Bhante! Bhante pasti telah mengalami kesulitan menghabiskan masa vassa seorang diri di hutan ini".

        Sang Buddha kemudian menjawab, "Para bhikkhu, jangan berkata demikian, Gajah Palileyyaka telah merawatKu sepanjang waktu. Ia sesungguhnya satu teman yang sangat baik, satu teman yang sesungguhnya. Jika seseorang mempunyai teman baik seperti ini, ia seharusnya dekat dengannya, tetapi jika seseorang tidak dapat menemukan seorang sahabat yang baik, lebih baik tinggal sendirian".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 328, 329 dan 330 berikut ini:

Apabila dalam pengembaraanmu engkau dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakuan baik, pandai dan bijaksana. Maka hendaknya engkau berjalan bersamanya dengan senang hati dan penuh kesadaran untuk mengatasi semua bahaya.

Apabila dalam pengembaraanmu engkau tak dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakuan baik, pandai dan bijaksana. Maka hendaknya engkau berjalan seorang diri, seperti seorang raja yang meninggalkan negara yang telah dikalahkannya, atau seperti seekor gajah yang mengembara sendiri di dalam hutan.

Lebih baik mengembara seorang diri dan tidak bergaul dengan orang bodoh. Pergilah seorang diri dan jangan berbuat jahat, hiduplah dengan bebas (tidak banyak kebutuhan), seperti seekor gajah yang mengembara sendiri di dalam hutan.

***


Sumber:

DHAMMAPADA ATTHAKATHA —Kisah-kisah Dhammapada; Bhikkhu Jotidhammo (editor); Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta, 1997.

TREASURY OF TRUTH —Illustrated Dhammapada; Ven. Weragoda Sarada Maha Thero; The Singapore Buddhist Meditation Centre, Singapore, 1993.